Apa Yang Mau Dicari???

Not Indonesian? Translate Here

Favorit Tamu Minggu Ini

20120622

Fanfic Laruku: L'Arc~en~Ciel Gakuen Part 1

Oke, terdengar aneh memang, tp ya suka-suka gua dong. Oke gua mau mempublikasikan fanfic gua yang berjudul "L'Arc~en~Ciel Gakuen Part 1"

Author : diptadipta123
Pairing : Haitsu dong, Yuken juga mungkin, wehehehehe
Genre : Gak tau, baca aja
Sinopsis : Baca aja

Pagi ini Ken bangun kesiangan, padahal pelajaran pertama di kelasnya olahraga. Ia segera memakai seragam  (tanpa mandi) "Toh setelah olahraga aku mandi," pikir ken. Kemudian ia turun menghampiri Mama (oke jujur gua agak tega mengingat Ken diusir sama orang tuanya) yang sedang merapikan meja makan. 

"Hey, Mama," diciumnya pipi sang mama. "Pagi Elizabeth," Ken menyapa kucing kesayangannya. "Aku pergi dulu," sambil meneguk sedikit susu dan menggigit sehelai roti di mulutnya, Ken memakai sepatu dengan asal-asalan, "yang penting terpasang" pikir ken.

"Mama aku berangkat," Ken berteriak. Dengan kecepatan penuh Ken berlari. Hari ini ia terpaksa melewati jalan pintas demi tidak terlambat ke sekolah. Mungkin terdengar aneh "terpaksa melewati jalan pintas". Yap, jalan pintas terdekat menuju sekolahnya adalah jalan di mana banyak anjing-anjing menggonggong hampir dari seluruh gerbang rumah warga. "Ya Tuhan," pikir Ken. 

Di depan jalan pintas itu, Ken berdoa "Ya Tuhan, selamatkanlah aku," kemudian ia berjalan dengan pelan dan tanpa suara. Namun sial, seekor anjing coklat bertubuh besar mencium baunya dan menggonggong, tentu saja aksi anjing rotweiller coklat itu memprovokasi anjing lain untuk turut menggonggong. Dengan sigap Ken berlari.Sial bagi Ken, seekor anjing Harder hitam keluar dari pagar yang memang sedikit terbuka. "Wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!" Ken menambah kecepatan. 

Pintu gerbang sekolah hampir tertutup. Tepat sedikit sebelum tertutup Ken masuk dan anjing itu pun mengaing di luar. "Weeekkk" Ken memasang wajah jelek di hadapan anjing itu. 
"Sana cepat masuk anak muda," perintah satpam. Ken hanya mengangguk. 

Ia berlari di koridor menuju kelasnya. Jantungnya bverdegup kencang, ia berharap sang guru belum datang. Diintipnya kelas sedikit. Fiuhhhhhhh guru itu belum datang. Dengan segera Ken mauk. 

"Lama sekali kau Ken," tegur seorang teman seperjuangan (agak lebay) sejak mereka lahir (karena lahirnya beda 4 hari) yang duduk di hadapannya. 

"Hah Yuki, aku lelah, jangan ajak aku bicara, hosh hosh" Ken kelelahan akibat berlari terus. 

"Okay, okay,"

Tak berselang lama, seseorang datang. Ia bertubuh kecil dan berambut panjang. Kulitnya putih dan terlihat halus. Tatapan mata tajam dan sempat menjadi seorang guru musik tapi sekarang guru olahraga (anehya dari musik langsung banting setir ke olahraga), Takarai sensei. 

"Okay anak-anak, sebelum kita turun ke lapangan, sensei akan memberikan sedikit pengarahan untuk olahraga kita hari ini," Takarai sensei mengambil sebuah spidol. 

" Materi hari ini lari mengelilingi lapangan dalam waktu 15 menit (pengalaman gua pas kelas 7, hiks). Semakin banyak putaran lari kalian, maka semakin tinggi pula nilai yang kalian dapatkan, mengerti?"

"Apa? aku harus berlari lagi?" pekik Ken. "Ya Tuhan, mohon belas kasih mu...."

"Ada apa?" tanya yuki khawatir. 

"Aku sudah berlari sejak bangun tidur, kau tau?"

"Ohhhhh ken-sannnn..." yuki mengelus-ngelus punggung ken yang tengah menunduk di atas menjanya.

"Awaji-san, Kitamura-san apa yang kalian lakukan?" Takarai sensei memergoki mereka tengah berbicara di tengah penjelannya. "Kalian tau kan, aku paling tidak suka ada yang berbicara di tengah penjelasanku?"

"Ya sensei," semua menjawab serempak.

"Baik kalau begitu, ayo kita ke lapangan anak-anak."

---------------------------------

"Yuki, sudah berapa putaran?" Tanya ken di tengah larinya.

"19 mungkin, entahlahh," 

"Awaji-san, Kitamura-san, jangan berlari sambil berbicara!"

Saat putaran ke 20, ken jatuh pingsan. "Kennnnnnnnnnnnn!!!!!!!!!!!!" yuki berteriak sangat keras. 

--------------------------------------

"Yuki?" Ken siuman.

"Ahhhhhhh Ken, syukurlah,"

"Kitamura-san, kau tidak apa-apa?" tanya wali kelas mereka, Ogawa sensei. 

"Ya, sensei" 

"Apa-apan si cebol itu! Tega-teganya dia melakukan hal itu padamu Kitamura-san," Ogawa sensei marah karena siswanya (menurutnya) disiksa. 

"Si cebol?" yuki menggumam.

"Ya, si cebol, Takarai sensei" Ogawa sensei marah. "Aku akan bicara padanya."

Tepat sebelum Ogawa sensei menginggalkan Ruang Kesehatan, Takarai sensei masuk. 

"Hey, Takarai sensei, seenaknya saja kau menyiksa siswa-siswi ku!"

"Apa?" Takarai sensei bingung. 

"Kau sungguh keterlaluan!"

"Aku hanya mengikuti materi yang sudah tersusun. Lagi pula, lemah sekali, baru 19 putaran sudah pingsan, ia laki-laki."

"Maaf Takarai sensei, tapi Ken sudah berlari dari ia bangun tidur, setidaknya itu yang ia katakan padaku tadi," yuki nimbrung. 

"Siapa peduli? Aku tidak memintanya berlari dari ia bangun tidur. Aku hanya memintanya berlari di jam pelajaran ku."

"Doiha, kau telah berubah sejak saat itu," Ogawa sensei meninggalkan ruang kesehatan dengan tangisan. 

"Doiha?" Ken dan Yuki mengucapkan nama itu serempak dengan tampang kebingungan. 

"Tet-chan!" Takarai sensei ikut keluar.

"Tet-chan?" Ucap Ken dan Yuki lagi serempak. 

"Kau sepemikiran denganku?" tanya Ken

"Ya, sepertinya," 

"Ayo kita cari tau!"

~bersambung~

1 komentar: