Para pedagang kaki lima di pelataran Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta mengaku belum meraup untung. Padahal, sejak siang tadi ribuan penonton SM Town sudah berdatangan.
"Iya nih mas, balik modal aja belum. Yah kali aja nanti pas bubaran ada rejekinya," kata Matnur, 35 tahun, salah satu penjual siomay kepada merdeka.com Sabtu (22/9).
Matnur menjual satu porsi siomay buatannya seharga Rp 10 ribu. Memang cukup tinggi. Maryati, pedagang nasi goreng, juga mengaku belum mendapat untung.
Para penjual cinderamata pun harus bersaing dengan beberapa penonton yang turut berjualan barang sama. Mereka rata-rata menjual pin, bros, kipas, lampu senter mungil, dan pernak-pernik konser lainnya.
Para penonton rata-rata membawa bekal air minum dan makanan ringan dari rumah. "Daripada beli, mahal sih," kata Dila, 15 tahun dari Fatmawati, Jakarta Selatan.
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/tukang-makanan-dan-aksesoris-di-konser-sm-town-gigit-jari.html
"Iya nih mas, balik modal aja belum. Yah kali aja nanti pas bubaran ada rejekinya," kata Matnur, 35 tahun, salah satu penjual siomay kepada merdeka.com Sabtu (22/9).
Matnur menjual satu porsi siomay buatannya seharga Rp 10 ribu. Memang cukup tinggi. Maryati, pedagang nasi goreng, juga mengaku belum mendapat untung.
Para penjual cinderamata pun harus bersaing dengan beberapa penonton yang turut berjualan barang sama. Mereka rata-rata menjual pin, bros, kipas, lampu senter mungil, dan pernak-pernik konser lainnya.
Para penonton rata-rata membawa bekal air minum dan makanan ringan dari rumah. "Daripada beli, mahal sih," kata Dila, 15 tahun dari Fatmawati, Jakarta Selatan.
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/tukang-makanan-dan-aksesoris-di-konser-sm-town-gigit-jari.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar