Apa Yang Mau Dicari???
Not Indonesian? Translate Here
Favorit Tamu Minggu Ini
-
Dari hari Kamis kemaren sampe tadi jam 3 sore sekolah gua ngadain LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yangdilaksanakan di Paskhas Lanu...
-
1. WILLIAM BRUCE ROSE Jr (Axl Rose) (lahir di Lafayette, Indiana, 6 Februari 1962; umur 47 tahun) adalah "lead vocals" Guns N...
-
Jika melihat aplikasi yang masuk, cukup banyak pelamar kerja yang rontok hanya dari seleksi awal. Gua sampaikan diblog ini, siapa tahu kesal...
-
Punya kakak cowok, kesabaran kita harus ekstra. Selain suka iseng sama kita, kelakuan kakak cowok juga terkadang suka seenaknya. Mulai ...
-
Kalau cowok ganteng pendiam, cewek-cewek bilang: Woow, cool banget... Kalau cowok jelek pendiam, cewek-cewek bilang: Ih kuper... Kalau c...
20110902
3 Ucapan Yang Harus Dihindari Saat Meminta Maaf
1. "Maaf, aku membuatmu kesal."
Permintaan maaf ini tidak sungguh-sungguh menunjukkan penyesalan dari si peminta maaf. Sebenarnya, Anda tidak betul-betul menyesali perbuatan Anda. Malah, sebenarnya Anda tidak melihat ada alasan untuk tidak melakukan perbuatan itu lagi. Anda meminta maaf justru karena lawan bicara Anda lah yang harus memperbaiki apa yang dilakukannya.
2. "Aku minta maaf, tapi...."
Contohnya, Anda melanjutkan ucapan permintaan maaf Anda seperti ini, "Sori aku menghilangkan bukumu yang aku pinjam, tapi kamu kenapa enggak bilang sebelumnya kalau kamu belum selesai membacanya? Lagipula, waktu itu banyak teman kosku yang datang dan membaca-baca buku di kamarku, jadi aku enggak memperhatikan siapa yang membawa buku itu."
Dengan mengatakan seperti ini Anda secara tak langsung mengatakan Anda punya banyak alasan yang membuat Anda terbebas dari kesalahan. Kesalahan tersebut separuhnya datang dari teman Anda sendiri, dan separuhnya lagi datang dari lingkungan yang tidak dapat Anda kontrol.
3. "Aku tahu kamu akan memaafkan aku, karena kamu orang yang bijaksana, dan kita semua kan selalu membuat kesalahan."
Orang yang mendengarkan pernyataan maaf Anda ini bisa saja menangkap maksud terselubung Anda, yaitu bahwa Anda tidak merasa bersalah. Setiap orang pasti berbuat kesalahan, jadi Anda sebenarnya hanya bersikap sebagai manusia pada umumnya. Orang lain tak perlu bereaksi terlalu ekstrim atas kesalahan Anda, kecuali mereka memang tidak pernah berbuat salah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar