Nico yang sudah mengantongi point tinggi dari perguruan memasak masih belum juga mendapat pekerjaan. Bukan karena kurang keahlian, melainkan tidak dibutuhkannya tenaga kerja baru. Tentu saja hal itu membuat Nico putus asa.
Suatu ketika, seorang wanita bertubuh gempal datang ke rumahnya dan meminta Nico untuk menjadi kepala koki di restoran yang baru didirikannya. Ia mendengar bahwa ada seorang pemuda dari perguruan memasak dengan point tinggi sedang mencari pekerjaan dari salah seorang temannya. Tanpa pikir panjang, Nico langsung menerima tawaran dari wanita yang belakangan diketahui bernama Madam Gretle.
La Avenue, itulah nama restoran yang akhirnya dikepalai oleh Nico. Menjadi kepala koki ternyata tidak semudah bayangannya. Mulai dari para bawahannya yang tidak sopan terhadap pelanggan, komplain para pelanggan atas kesalahan pada pesanan, sampai yang terberat adalah mendapat kritik pedas dari salah seorang kritikus masakan, Albert Hudson.
Berbagai upaya dilakukan Nico untuk menarik kembali para pelanggan mulai dari meningkatkan kualitas pelayanan sampai menambah menu masakan baru dari daftar yang telah ada. Usahanya tidak sia-sia, para pelanggan mulai berdatangan lagi. Hal tersebut menarik Albert Hudson untuk ikut merasakan perubahan pada La Avenue.