Apa Yang Mau Dicari???

Not Indonesian? Translate Here

Favorit Tamu Minggu Ini

20120107

Sinopsis Novel 2


Nico yang sudah mengantongi point tinggi dari perguruan memasak masih belum juga mendapat pekerjaan. Bukan karena kurang keahlian, melainkan tidak dibutuhkannya tenaga kerja baru. Tentu saja hal itu membuat Nico putus asa.
Suatu ketika, seorang wanita bertubuh gempal datang ke rumahnya dan meminta Nico untuk menjadi kepala koki di restoran yang baru didirikannya. Ia mendengar bahwa ada seorang pemuda dari perguruan memasak dengan point tinggi sedang mencari pekerjaan dari salah seorang temannya. Tanpa pikir panjang, Nico langsung menerima tawaran dari wanita yang belakangan diketahui bernama Madam Gretle.
La Avenue, itulah nama restoran yang akhirnya dikepalai oleh Nico. Menjadi kepala koki ternyata tidak semudah bayangannya. Mulai dari para bawahannya yang tidak sopan terhadap pelanggan, komplain para pelanggan atas kesalahan pada pesanan, sampai yang terberat adalah mendapat kritik pedas dari salah seorang kritikus masakan, Albert Hudson.
Berbagai upaya dilakukan Nico untuk menarik kembali para pelanggan mulai dari meningkatkan kualitas pelayanan sampai menambah menu masakan baru dari daftar yang telah ada. Usahanya tidak sia-sia, para pelanggan mulai berdatangan lagi. Hal tersebut menarik Albert Hudson untuk ikut merasakan perubahan pada La Avenue.

Sinopsis Novel 1


Tekad Nico telah bulat. Ia memilih untuk menjadi seorang koki. Semua hal tentang skate, musik, dan game telah dihapus dari memorinya. Meski pada awalnya ia kurang yakin, namun ia rasa ini merupakan jalan terbaik baginya.
Hari demi hari dilaluinya dengan baik dan penuh semangat. Termasuk bersaing dengan Rey, teman sekelas sekaligus saingan terberatnya dalam meraih point tertinggi disetiap pengambilan nilai yang nantinya point ini akan digunakan untuk melamar pekerjaan setelah mereka lulus dari perguruan.
Perguruan memasak bagaikan terbelah dua setelah persaingan antara Nico dan Rey diklasifikasikan oleh salah seoang teman mereka, Rachel. Sebagian siswa mendukung Nico dan sebagian lagi mendukung Rey. Mereka menjadi ajang tontonan setiap mengambil nilai.
Saat penerimaan hasil belajar oleh orang tua murid, dinyatakan bahwa Nico mendapat point tertinggi yang hanya selisih 1 angka dari Rey. Rey yang kecewa dengan dirinya sendiri bertekad untuk membalas kekalahannya pada Nico suatu saat nanti.